Jakarta Macet

"Kami Akan Batasi Kendaraan Pribadi"

VIVAnews – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menuding sepeda motor merupakan penyebab utama kemacetan di Jakarta dan berniat membatasi penggunaan kendaraan roda dua itu. Untuk mengetahui rencana pembatasan itu, berikut wawancara Lutfi Dwi Puji Astuti dengan Fauzi Bowo. Berikut petikannya:

Deretan Negara yang Memiliki Work Life Balance Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?

Apa alasan Anda menuding sepeda motor sebagai biang keladi kemacetan Jakarta?

Pertumbuhan motor di Jakarta seperti sering saya katakan bagaikan kucing beranak. Jumlah motor yang ada di DKI lebih banyak daripada kendaraan roda empat. Di Jakarta ada 2,4 juta kendaraan roda empat dan lebih dari 3 juta kendaraan roda dua. Ini bukan hanya menyebabkan macet tapi juga meningkatkan kadar polusi.

Ini bukan karena laju pertumbuhan jalan raya di Jakarta yang sangat lambat?


Jakarta memang mengalami keterbatasan dalam penambahan ruas jalan. Jakarta hanya memiliki jalan seluas 6,2 persen dari luas wilayah ibukota yang mencapai 650 km2 dan jauh dari yang dibutuhkan.

Kubu 03 Batal Hadirkan Kapolda, Yusril: Gara-gara Saya Gertak, Enggak Berani Muncul

Idealnya luas jalan di Jakarta 10-14 persen. Sementara jumlah kendaraan bermotor di Jakarta saja pada akhir tahun 2007 mencapai 5,7 juta unit. Pertumbuhan jalan di DKI Jakarta hanya tumbuh 0,01 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan kendaraan 5 tahun terakhir naik 9,5  persen per tahun. Setiap hari rata-rata ada 1.027 unit permohonan STNK baru dengan 236 mobil dan 891 motor.

Apa solusi Anda untuk mengatasi hal ini?

Terpopuler: Desta Puji Natasha Rizky sampai Tetangga Ayu Ting Ting Buka Suara

Dari dulu solusinya juga sama, yaitu (pengendara kendaraan bermotor) pindah ke angkutan umum. Maka dari itu angkutan umum perlu kita perbaiki. Cuma sekarang kan pembangunan angkutan umum baru berjalan. Subway-nya (Mass Rapid Transportation/MRT) baru bisa mulai 2010, tidak bisa lebih cepat dari itu. Kemudian revitalisasi kereta api juga mungkin baru bisa berfungsi 2011.

Jadi semuanya ini (adanya MRT dan KA) harapan saya bisa menampung dengan  kapasitas lebih besar. Ini sebagai pilihan warga Jakarta yang naik kendaraan pribadi untuk naik kendaraan umum.

Anda berencana membatasi jumlah sepeda motor?

Perlu diingat, bukan sepeda motornya yang kita batasi, tapi penggunaannya. Kita tidak bisa melarang orang begitu saja untuk membeli motor, yang kita batasi, perlu saya tegaskan, penggunaannya. Bukan hanya sepeda motor tapi seluruh kendaraan pribadi.

Apa kiatnya?

Tentu ada kiat-kiat lain yang harus kami lakukan supaya orang cenderung untuk memakai  angkutan umum. Misalnya, kendaraan pribadi pajak-pajaknya pasti akan kami tingkatkan. Juga penggunaan lalu-lintas itu juga akan ada pembatasannya. 

Ini semua kita lakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Itu semua harus berjalan pararel. Tidak bisa sekarang saya berlakukan aturan yang keras sekali, sehingga orang merasa sangat berat untuk menggunakan kendaraan pribadi, sementara itu saya belum menyediakan angkutan umumnya. Kan tidak bisa begitu. Maka dari itu angkutan umum secara bertahap kita perbaiki.

Perlu diingat ini bukan hanya untuk sepeda motor tapi ini untuk semua kendaraan pribadi. Untuk motor mungkin nanti juga ada arahan khusus. Yang pasti angkutan umumnya dulu.

Pembatasan penggunaan kendaraan bermotor kapan mulai dilakukan?

Ya.. kan kalau angkutan umum massalnya baru bisa beroperasi penuh misalnya tahun 2014 atau 2015 atau pada saat MRT nya jalan, tapi MRT nya juga belum jalan. Berarti seluruh peraturan distrik itu baru bisa kami berlakukan pada saat itu. Kalau sedikit-sedikit sih sudah mulai kita cicil.

Moda transportasi massal apa yang disediakan DKI untuk pengganti sepeda motor?

Kami akan  bangun KA bawah tanah (MRT), kita akan kembangkan jalur-jalur busway sebagai feeder, tapi ini juga belum cukup. Tapi kan masih ada taksi, maka dari itu kita butuh taksi. Untuk pembatasan kendaraan pribadi yang akan datang sudah barang tentu butuh waktu, tidak mungkin ciptakan sistem angkutan umum massal dengan cepat. Kita perlu tahapan-tahapan. Peningkatan pelayanan juga nantinya perlu ditingkatkan. Kendaraan memang suatu kebutuhan tapi layanan perlu ditingkatkan, tidak boleh dilupakan.

Apa yang akan Anda prioritaskan?

Untuk masalah ini, kita juga terus koordinasi dengan Kapolda. Minggu ini atau minggu depan kita akan kumpul lagi setelah ulang tahun Jakarta. Saya akan bicara mengenai langkah apa yang bisa kita dahulukan, misalnya motor mungkin akan ada kawasan-kawasan yang tidak boleh dilewati motor,  seperti di Beijing.

Itu harus dijaga benar karena bisa menambah trafik di situ. Dan tentu kita juga harus berikan alternatif lain sebagai solusi, mesti lewat mana nantinya motor-motor itu kalau mereka tidak boleh lewat jalan itu. Semua sudah ada perencanaannya, minggu depan setelah ulang tahun Jakarta kita akan fokus bicarakan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya